STUDI KASUS DISTRIBUS, GROSIR, RETAIL PT SOSRO
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Distribusi merupakan salah satu elemen dalam pemasaran yang tidak dapat
dipisahkan dari elemen elemen lainnya, yaitu dalam bauran pemasaran
yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan penjualan. Tanpa
distribusi yang baik maka rencana dalam bidang pemasaran yang lain
menjadi kurang berarti. Tugas distribusi menyediakan atau menyampaikan
produk kepada konsumen.
Saluran pemasaran yang tepat merupakan jaminan pasokan dari produsen ke
konsumen agar berjalan secara lancer dan meningkatkan kontribusi
potensi pelayanan terhadap konsumen secara keseluruhan. Proses
distribusi mempunyai tingkat penanganan yang sangat kritis karena
menyangkut pelayanan kepada pelanggan dalam hal produk yang di
inginkan, kemasan yang diharapkan seperti yang telah di bahas
sebelumnya, ketepatan waktu dan harga yang ekonomis.
Jadi distribusi adalah suatu hal yang sangat di perlukan suatu
perusahaan sebagai sarana untuk menyampaikan produk yang dihasilkan
produsen agar dapat sampai ke tangan konsumen untuk memenuhi tujuan
tertentu.
Maka dari itu, dalam makalah ini akan dibahas strategi dan saluran
distribusi produk yang dilakukan atau di terapkan oleh PT Sinar Sosro
dalam menetapakan harga untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa
pasar.
1.2 Identifikasi Masalah
(1) Bagaimana saluran distribusi dalam perusahaan?
(2) Apa saja tingkat cakupan pasar dalam pemasaran?
(3) Bagaimana proses distribusi fisik produk dari produsen sampai ke
konsumen?
(4) Bagaimana manajemen rantai pasokan yang diterapkan dalam
perusahaan?
(5) Bagaimana manajemen persediaan yang diterapkan dalam perusahaan?
(6) Bagaimana sistem pergudangan yang diterapkan dalam perusahaan?
1.3 Tujuan
1 Memahami saluan distribusi, dan bagaimana penerapannya di PT Sinar
Sosro
2 Memahami tingkat cakupan pasar, dan bagaiman penerapannya di PT Sinar
Sosro
3 Memahami lima urgensi utama aktifitas distribusi fisik, dan penerapan
manajemen persediaan, dan pergudangan di PT Sinar Sosro
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Saluran Distribusi
Saluran distribusi atau saluran pemasaran adalah urutan organisasi
pemasaran yang mengarahkan produk dari produsen ke pengguna akhir.
Setiap saluran pemasaran dimulai dari produsen dan berakhir baik pada
konsumen atau pengguna bisnis. Organisasi pemasaran yang menghubungkan
produsen dan pengguna dalam saluran pemasaran disebut perantara atau
perantara pemasaran. Perantara tersebut dapat digolongkan kedalam dua
golongan, yaitu ; Pedagang perantara dan Agen perantara. Perbedaannya
terletak pada aspek pemilikan serta proses negoisasi dalam pemindahan
produk yang disalurkan tersebut.
Dalam saluran distribusi terdapat 4 saluran produk konsumen, yaitu :
1.Produsen—————>Konsumen
2.Produsen———————>Pedagang eceran—>Konsumen
3. Produsen ————–>Grosir—>Pedagang eceran–>Konsumen
4. Produsen ->Agen—>Grosir—>Pedagang eceran—>Konsumen
2.2. Tingkat Cakupan Pasar
1. Distribusi Intensif adalah penggunaan semua gerai yang tersedia
untuk produk. Contoh produk digunakan sehari hari seperti coke,
pringles, baterai, yang tersedia di banyak gerai ritel.
2. Distribusi Selektif adalah penggunaan hanya sebagian dari gerai yang
tersedia untuk produk di setiap wilayah geografi. Contohnya meliputi
peluncuran aplle iPhone, yang didistribusikan di AT&T dan toko
ritel Aplle di Amerika Serikat yang hanya tersedia di beberapa gerai.
3. Distribusi Eksklusif adalah penggunaan hanya gerai ritel tunggal
untuk produk diarea geografis yang luas. Contohnya adalah produk khusus
seperti BMW, tas Hermes, yang hanya tersedia di sangat sedikit gerai.
2.3. Manajemen Rantai Pasokan
Manajemen Rantai Pasokan adalah kemitraan jangka panjang antara anggota
saluran yang bekerja sama untuk menciptakan sistem distribusi yang
mengurangi ketidakefesienan, biaya, dan redundancies sekaligus
menciptakan keunggulan kompetitif dan memuaskan pelanggan.
2.4. Sistem Pemasaran Vertikal
Integrasi saluran vertikal terjadi ketika dua atau lebih tahap saluran
distribusi digabungkan dan dikelola oleh satu perusahaan. Sistem
pemasaran vertikal adalah saluran distribusi yang dikelola secara
terpusat dihasilkan dari integrasi saluran vertikal. Penggabungan ini
menghilangkan kebutuhan untuk perantara tertentu.
2.5. Jenis - Jenis Utama Pedagang Grosir
Pedagang grosir umumnya terdiri dalam tiga kategori, yaitu :
2.5.1. Pedagang grosir
Pedagang grosir adalah pedagang yang membeli barang dalam jumlah besar
dan kemudian menjualnya ke pedagang grosir atau peritel lain dan
lembaga, pertanian, pemerintah, professional, atau pengguna industrial.
Pedagang grosir berdasarkan jumlah layanan diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Pedagang grosir layanan penuh menjadi perantara yang melakukan
fungsi pedagang grosir secara menyeluruh, seperti pengiriman barang,
pengadaan, pergudangan, promosi.
2. Pedagang grosir layanan terbatas menjadi perantara yang hanya
bertanggung jawab untuk lanyanan grosir saja
Pedagang grosir berdasarkan pengertian yang lebih luar terdiru dari
sebagai berikut :
1. Pedagang grosis barang dagangan umum menawarkan berbagai macam
produk, contoh obat – obatan, deteren, komestik.
2. Pedagang grosir lini terbatas menjadi perantara yang hanya
menyediakan beberapa lini produk, tetapi membawa berbagai item produk
dalam setiap lini.
3. Pedagang grosir lini khusus menjadi perantara yang menyediakan
kelompok pilihan produk dalam satu lini
2.5.2. Pedagang komisi, agen, dan makelar
Pedagang komisi adalah perantara yang membawa barang dagangan dan
menegosiasikan penjualan bagi produsen. Agen adalah perantara yang
mempercepat pertukaran, mewakili pembeli atau penjual, dan sering
dipekerjakan secara permanen atas dasar komisi. Sedangkan, makelar
adalah perantara yang mengkhususkan diri dalam komoditas tertentu,
mewakili baik pembeli atau penjual, dan kemungkinan akan dipekerjakan
secara sementara.
2.5.3. Cabang penjualan dan kantor penjualan produsen
Cabang penjualan produsen pada dasarnya adalah pedagang grosir yang
dimiliki produsen. Sedangkan kantor penjualan produsen pada dasarnya
adalah agen penjualan yang dimiliki oleh produsen.
2.6. Jenis – Jenis Perantara Pemasaran : Peritel
Peritel adalah perantara yang membeli dari produsen atau pedagang
grosir dan menjual kepada konsumen. Peritel diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Klasifikasi peritel dalam toko
Cara mengklasifikasikan peritel dalam toko adalah dengan melihat jumlah
toko yang dimilii, ukuran toko, jenis, dan jumlah produk yang
disediakan. Peritel dalam toko di bagi menjadi 2 yaitu Peritel
independen adalah perusahaan yang hanya mengoperasikan satu gerai
ritel. Dan, rantai peritel adalah perusahaan yang mengoperasikan lebih
dari satu gerai ritel. Contoh rantai peritel, seperti : Departement
Store, Supermarket, Superstore, Toko khusus tradisional, dan peritel
off-price, dll.
2. Klasifikasi peritel tanpa toko
Ritel tanpa toko adalah ritel yang tidak membutuhkan tempat dalam
fasilitas toko konvensional, konsumen mengunjungi produk tanpa
mengunjungi toko.
Penjualan langsung, pemasaran produk kepada pelanggan melalui
presentasi penjualan tatap muka, melalui telepon, internet , dan media
non pribadi
Pemasaran katalog
Pemasaran respons langsung
Pemasaran via telepon, performa dari aktivitas yang berkaitan dengan
pemasaran melalui telepon.
Television home shopping, bentuk penjualan dimana produk
dipresentasikan kepada pemirsa televise
Ritel online, ritel yang membuat produk tersedia bagi pembeli melalui
sambungan komputer.
2.7. Distribusi Fisik
Distribusi fisik dalah semua kegiatan yang berhubungan dengan efisiensi
perpindahan produk dari produsen ke pengguna akhir. Oleh karena,
distribusi fisik adalah perpindahan dari produk itu sendiri baik barang
dan jasa melalui saluran distribusi mereka. Berikut ini adalah
kombinasi dari beberapa fungsi distribusi yang saling berhubungan,
yaitu :
1. Manajemen Persediaan, yaitu proses mengelola persediaan sedemikian
rupa untuk meminimalkan biaya persediaan
2. Pemrosesan pemesanan, yaitu kegiatan yang terlibat dalam menerima
dan mengisi pesanan pembelian pelanggan.
3. Pergudangan, yaitu serangkaian kegiatan yang terlibat dalam menerima
dan menyimpan barang
4. Penanganan bahan, yaitu penanganan fisik aktual dari barang di
gudang serta selama pengangkutan.
5. Transportasi, yaitu pengiriman produk kepada pelanggan, seperti
kereta api, pesawat, truck, kapal, dll.
BAB III
STUDI KASUS
3.1. Profil Perusahaan
PT Sinar Sosro adalah perusahaan teh siap minum dalam kemasan botol
yang pertama di Indonesia dan di dunia. PT Sinar Sosro resmi
didaftarkan pada tanggal 17 Juli 1974 oleh Bapak Soegiharto Sosrodjojo,
yang berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung KM. 28 kelurahan Medan Satria
Bekasi. Pada tahun 1965, membuat dan memperkenalkan Teh Cap Botol ini
dilakukan dengan melakukan strategy Cicip Rasa yakni mendatangi
pusat-pusat keramaian seperti pasar. Lalu mulai memasak dan menyeduh
teh langsung di tempat. Tetapi cara ini kurang berhasil. Kemudian teh
tidak lagi diseduh langsung di pasar. Tetapi dimasukkan kedalam
panci-panci besar, untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan
mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil, karena teh yang
dibawa sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar.
Akhirnya secara tidak disengaja, ditemukan ide untuk membawa teh yang
telah diseduh di kantor dan dikemas kedalam botol bekas kecap atau
limun yang sudah dibersihkan.
Pada tahun 1969, muncul gagasan untuk menjual teh siap minum atau ready
to drink tea dalam kemasan botol dengan nama Tehbotol Sosro. Nama
tersebut diambil dari nama teh seduh “Teh Cap Botol“ dan nama keluarga
pendiri yakni “Sosrodjojo”.
Dalam menjalankan bisnisnya, PT. Sinar Sosro memiliki sebuah filosofi
yang sangat mulia yakni, NIAT BAIK. NIAT BAIK ini dijabarkan dalam 3K
dan RL, yang mempunyai arti sebagai berikut:
Peduli terhadap kualitas,
Peduli terhadap keamanan,
Peduli terhadap kesehatan produk serta ramah lingkungan.
Sampai saat ini PT. Sinar Sosro sudah mempunyai 14 pabrik yang tersebar
diseluruh Indonesia yakni, di Medan, Palembang, Pandeglang, Jakarta,
Tambun, Cibitung, Ungaran, Gresik, Mojokerto, dan Gianyar. Serta pabrik
yang khusus memproduksi air mineral Prim-A yaitu di Sentul, Sukabumi,
Purbalingga dan Pandaan.
Dalam pengembangan bisnisnya, PT. Sinar Sosro telah mendistribusikan
produknya keseluruh Nusantara, melalui kantor cabang Penjualan yang
tersebar di seluruh Nusantara.
Selain di dalam negeri, PT. Sinar Sosro juga merambah pasar
internasional dengan mengekspor produk-produk one way packaging/non
botol beling kebeberapa Negara di Asia, Amerika, Eropa, Afrika,
Australia dan Kepulauan Pasifik.
PT Sinar Sosro mempunyai sebuah cita-cita yang tertuang dalam sebuah
visi yakni untuk menjadi perusahaan minuman kelas dunia, yang dapat
memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta memberikan
nilai tambah untuk semua pihak terkait, “The Indonesian World Class
Beverage Company”.
Dengan inovasi secara terus menerus, PT Sinar Sosro diharapkan bisa
menjadi tuan rumah di Negeri sendiri.
3.2. Produk PT Sinar Sosro
1. The Botol Sosro
Produk unggulan PT. Sinar Sosro adalah Tehbotol Sosro kemasan botol
beling atau sering disebut RGB ( Returnable Glass Bottle) merupakan
produk Teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah
diluncurkan sejak tahun 1969. Untuk memenuhi kebutuhan pecintanya
dimanapun berada,
2. Fruit Te
Dengan bertujuan untuk pengembangan produk, maka PT. Sinar Sosro pada
tahun 1997 mengeluarkan produk minuman Teh dengan aneka rasa buah yaitu
Fruit Tea Sosro dengan target segmen Remaja. Fruit Tea Sosro dengan
tagline “Banyak Sensasinya” hadir dalam berbagai rasa.
3. S-Tee
Pada tahun 90-an, untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk teh
dengan volume yang lebih banyak dan harga lebih terjangkau, maka PT.
Sinar Sosro meluncurkan produk teh siap minum dalam kemasan botol
beling dengan merk S-tee dengan volume 318 ml. Dalam perkembangannya,
sampai dengan tahun 2015 ini,
4. Country Choice
PT. Sinar Sosro juga menghadirkan produk dalam kategori Jus pada akhir
tahun 2008 dengan merek Country Choice. Country Choice merupakan
minuman real jus kaya manfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian
Anda, dengan cara yang praktis dan hemat.
5. Tebs
Sejak tahun 2004, PT Sinar Sosro berinovasi dengan mengeluarkan produk
minuman berkarbonasi dengan merek TEBS. TEBS menyasar target konsumen
anak muda yang berjiwa modern, dinamis, senang bersosialisasi, trendy,
ekspresif dan easy going.
6. Air Mineral Prim-A
Pada tahun 90-an, PT. Sinar Sosro memproduksi kategori air minum dalam
kemasan yaitu dengan merk Prim-A. Pada saat pertama kali dikeluarkan
merknya yaitu Air Sosro. Pada tahun 1999, Air Sosro berganti nama
menjadi Prim-A.
3.3. Saluran Distribusi
PT Sinar Sosro menerapkan 2 saluran distribusi konsumen, yaitu :
1. Saluran Distribusi Langsung
PT Sinar Sosro melakukan saluran distribusi dengan satu perantara
sebelum sampai ke konsumen, yaitu dari Produsen ke Peritel baru ke
Konsumen. Saluran distribusi langsung yang dilakukan yaitu dengan
membawa produk ke kantor penjualan wilayah (KPW) yang diwakili oleh
kantor penjualan (KP) ke setiap kota atau kabupaten dengan menjual
langsung kepada pengecer (reseler). Kegiatan ini dilakukan melalui
sales representative dan sales canvasser (pengembangan pasar). Yang
bertugas mengembangkan, melihat, dan mendata pasar atau outlet. Dengan
tujuan mengantisipasi kurangnya saluran distribusi dan meningkatkan
jumlah produk teh botol sosro di pasaran, sehingga konsumen lebih mudah
dan lebih banyak mendapatkan produk teh botol sosro.
2. Saluran Distribusi Tidak Langsung
Saluran distribusi tidak langsung yang dilakukan yaitu dengan melalui
kantor penjualan wilayah yang diwakili oleh kantor di setiap kota dan
kebupaten dengan saluran tiga tingkat. Pada saluran ini mengalami 3
kali pendistribusian barang yaitu yang pertama, dengan menyalurkan teh
botol sosro kepada pedagang besar (Wholesaler). Perusahaan menyebut
pedagang besar ini dengan istilah dister. Kemudian pada tingkat kedua,
dister meneruskan teh botol sosro kepada subdister (pedagang menengah).
Dan tingkat yang terakhir, subdister menyalurkan lagi kepada pengecer
(reseller) dan akhirnya sampai ketangan konsumen.
3.4. Tingkat Cakupan Pasar
Produk yang dihasilkan PT Sinar Sosro termasuk dalam cakupan pasar
distribusi intensif, yang produknya banyak tersedia di gerai, agen,
toko kelontong. Karena produk ini sangat efesien dan efektif jika
mengalami dehidrasi atau ingin minum teh instan.
3.5. Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)
Arah muara supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan
pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Dalam pengembangan bisnisnya,
PT. Sinar Sosro telah mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru
Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan, serta
beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan,
kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol – botol
kosong (returnable glass bottle).
Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi memiliki tiga
tingkat :
1. Agen / Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro
disebut Dister.
2. Sub-Wholesaler, yang sering juga disebut sub agen
3. Retailer (pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA)
dan Dister Pasif (DP). DA tidak hanya menunggu pembeli dating ke
tempatnya, tapi juga mendistribusikan produk hingga tingkat pengecer.
Sedangkan DP hanya menunggu pembeli datang ke tempatnya.
Di Indonesia, jumlah Dister terbanyak berada di Jakarta, mencapai 60
Dister. Adapun untuk level pengecer, Sinar Sosro menyegmentasikan dalam
7 segmen (dalam istilah mereka klasifikasi outlet) yaitu : kantin /
kafe, lokasi makan (resto), street market (toko, warung, PKL),
supermarket, hotel dan tempat hiburan, nstitusi (koperasi), dan end
user. Diperkirakan jumlah gerainya mencapai lebih dari 600 ribu.
Melalui jalur – jalur distribusi itulah produk Sinar Sosro dipasarkan
hingga end user. Sepintas pola seperti ini terkesan sangat sederhana
dan mudah ditiru, tetapi nyatanya kompetitor sangat sulit menerapkan
pola seperti itu.
3.6. Manajemen Persediaan
Proses penyimpanan dalam perusahan PT Sinar Sosro pertama peti isi
disusun di atas pallet sebanyak 60 buah, kemudian dibawa ke gudang
bahan jadi memakai forklift. Di gudang, pallet berisi peti isi disusun
perbatch produksi dan diberi nomor batch produksi, nama kepala regu
(supervisor) dan tanggal dimulai inkubasi.
Sebelum dipasarkan, TBS terlebih dahulu di inkubasi selama 2-3 hari.
Setelah masa inkubasi selesai TBS diperiksa kembali apakah ada terjadi
perubahan pada TBS. hal-hal yang diperiksa antara lain meliputi : basi,
bau, perubahan warna dan rasa. Jika tidak terjadi perubahan pada TBS
maka akan dinyatakan Teh Botol Sosro siap untuk dipasarkan.
3.7. Pergudangan
PT. Sinar Sosro Ungaran memiliki beberapa gudang untuk menyimpan
materialnya. Gudang tersebut antara lain :
1. Gudang PIPB
2. Gudang Spare part
3. Gudang Gula
4. Gudang Teh
5. Gudang Crown Cork
6. Gudang Harian Produksi
Gudang-gudang tersebut pengelolaannya di bawah departemen/bagian yang
berbeda. Gudang spare part, gudang gula, gudang teh, gudang crown cork,
dan gudang harian produksi pengelolaannya di bawah manajemen Departemen
Produksi dan Maintenance bagian Spare Part dan Logistik, sedangkan
Gudang PIPB menjadi bagian tersendiri yang dikepalai oleh seorang
supervisor dan langsung bertanggung jawab kepada General Manager.
Metode penyimpanan ke dalam blok gudang menggunakan metode penyimpanan
FIFO (First In First Out)
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Saluran distribusi atau saluran pemasaran adalah urutan organisasi
pemasaran yang mengarahkan produk dari produsen ke pengguna akhir.
Setiap saluran pemasaran dimulai dari produsen dan berakhir baik pada
konsumen atau pengguna bisnis.
Tingkat Cakupan pasar tebagi menjadi 3 yaitu :
1. Distribusi Intensif
2. Distribusi Selektif
3. Distribusi Eksekustif
Manajemen Rantai Pasokan adalah kemitraan jangka panjang antara anggota
saluran yang bekerja sama untuk menciptakan sistem distribusi yang
mengurangi ketidakefesienan, biaya, dan redundancies sekaligus
menciptakan keunggulan kompetitif dan memuaskan pelanggan.
Distribusi fisik dalah semua kegiatan yang berhubungan dengan efisiensi
perpindahan produk dari produsen ke pengguna akhir. Berikut ini adalah
kombinasi dari beberapa fungsi distribusi yang saling berhubungan,
yaitu :
Manajemen Persediaan
Pemrosesan pemesanan
Pergudangan
Penanganan bahan
Transportasi
PT Sinar Sosro adalah perusahaan teh siap minum dalam kemasan botol
yang pertama di Indonesia dan di dunia. PT Sinar Sosro resmi
didaftarkan pada tanggal 17 Juli 1974 oleh Bapak Soegiharto Sosrodjojo,
yang berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung KM. 28 kelurahan Medan Satria
Bekasi.
PT Sinar Sosro menggunakan saluran distribusi satu tingkat dan tiga
tingkat dalam distribusi kepada konsumen. Produk yang dihasilkan PT
Sinar Sosro termasuk dalam cakupan pasar distribusi intensif, yang
produknya banyak tersedia di gerai, agen, toko kelontong.
Arah muara supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan
pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Dalam pengembangan bisnisnya,
PT. Sinar Sosro telah mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru
Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan, serta
beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan,
kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol – botol
kosong (returnable glass bottle).
Proses penyimpanan dalam perusahan PT Sinar Sosro pertama peti isi
disusun di atas pallet sebanyak 60 buah, kemudian dibawa ke gudang
bahan jadi memakai forklift. Di gudang, pallet berisi peti isi disusun
perbatch produksi dan diberi nomor batch produksi, nama kepala regu
(supervisor) dan tanggal dimulai inkubasi.
PT. Sinar Sosro Ungaran memiliki beberapa gudang untuk menyimpan
materialnya. Gudang tersebut antara lain :
7. Gudang PIPB
8. Gudang Spare part
9. Gudang Gula
10. Gudang Teh
11. Gudang Crown Cork
12. Gudang Harian Produksi
4.2. Penutup
Sebagai penutup makalah yang berjudul “Proses Distribusi Fisik PT Sinar
Sosro”, kami memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga dengan penuh kesabaran, ketabahan, dan
jerih payah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Semoga
apa yang kami paparkan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan pembaca pada umumnya. Hanya kepada Allah segalanya kami
kembalikan, sebab ditangan-Nya lah sumber kebenaran.
Demikianlah penulisan makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat.
Mohon maaf apabila ada banyak kekurangan dalam makalah ini. Kami
mengucapkan terimakasih kepada sumber-sumber yang telah membantu kami
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Komentar
Posting Komentar