Studi Kasus Penetapan Harga PT SOSRO

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam sebuah perusahaan pasti memiliki strategi dan metode dalam penetapan harga produk yang dipasarkan untuk memaksimalkan keuntungan, mencapai tujuan pasar, dan mempertahankan brand di mata masyarakat mengenai produknya. Penentuan harga adalah proses memilih apa yang bakal diterima sebuah syarat sebagai pertukaran untuk produknya. Sebelum menentukan harga barang sangat penting bagi perusahaan untuk menetapkan merek, dan mengemas kemasan semenarik mungkin yang memiliki label yang menyampaikan kepada pelanggan mengenai informasi pruduk yang diwajibkan sesuai hukum. 
Maka dari itu, dalam makalah ini akan dibahas metode dan produk yang dibuat oleh PT Sinar Sosro dalam menetapakan harga untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar. 

1.2  Identifikasi Masalah
(1) Apa yang dimaksud dengan produk?
(2) Apa perbedaan lini produk dan bauran produk?
(3) Apa saja produk yang di produksi PT SINAR SOSRO?
(4) Apa saja Metode metode untuk menetapkan harga, dan implementasi diPT SINAR SOSRO?
(5) Apa tujuan dari penetapan harga?

1.3  Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisis visi dan misi dari  PT SINAR SOSRO 
2. Untuk memahami mengenai strategi penetapan harga, serta implementasi di PT SINAR SOSRO 
3. Memahami kegunaan dan pentingnya merek, dan mengetahui implementasi produk yang di produksi PT SINAR SOSRO 
BAB II
LANDASAN TEORI

Dalam membuat produk dan menetukan harga produk kita harus mempunyai strategi. Strategi produk menentukan jenis produk bahwa perusahaan diciptakan untuk memuaskan pelanggan, sementara strategi penentuan harga menentukan harga yang akan dikenakan untuk produk-produk tersebut. 
2.1.   Produk
Produk, yaitu barang fisik atau jasa yang dapat memenuhi kenutuhan konsumen. Produk diklasifikasi menjadi beberapa, yaitu :
Produk Konsumen
Produk Belanja
Produk Spesial
Dalam siklus hidup produk, jika produk mencapai pasar, dia memasuki daur hidup produk (biasa disebut daur hidup produk atau product life cycle – PLC): serangkaian tahap yang dilewati oleh produk selama masa menghasilkan laba. Bergantung pada kemampuan produk itu menarik minat dan menjaga kesetiaan para pelanggan setiap waktu, PLC nya dapat mencapai hitungan bulan, tahun, atau dekade. Produk-produk yang kuat (pemutih Clorox) memiliki daur produktif yang lama.
Tahap-tahap dalam daur hidup produk. Daur produk adalah proses alami yang dialami produk sejak lahir, tumbuh, dewasa, dan akhirnya mengalami penurunan dan mati. Empat tahap PLC diterapkan pada beberapa produk yang biasa anda temui:
1. Perkenalan. 
2. Pertumbuhan. 
3. Dewasa. 
4. Penurunan. 
Lini Produk, adalah serangkaian produk dan jasa yang berhubungan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan.Contoh : Coke, Diet Coke, Sprite, Fanta. Sedangkan bauran Produk, berbagai campuran produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Contoh Bauran : Produk IBM, perangkat lunak, perangkat keras, dan jasa global dan perusahaan jasa konsultasi KPMG, akuntansi, Sistem informasi teknologi, dan lainnya.

2.2. Merek, Kemasan, dan Label 
Merek adalah nama, istilah, simbol, desain, atau kombinasi dari semuanya yang mengidentifikasikan  produk penjual yang membedakannya dari produk penjual lainnya. 
Kemasan adalah semua kegiatan yang terlibat dalam mengembangkan dan menyediakan wadah dengan grafis untuk sebuah produk, yang berfungsi untuk melindungi produk, dan meningkatkan upaya pemasaran.
Label adalah penyajian informasi produk atau kemasan. Label adalah bagian yang berisi informasi. Informasi ini mencakup nama merek, simbol yang terdaftar, ukuran dan isi kemasan, petunjuk penggunaan, dll.

2.3. Dasar dan Tujuan Penetapan Harga 
Harga adalah jumlah uang yang bersedia diterima penjual dalam pertukaran untuk produk pada waktu tertentu dan dalam keadaan tertentu. Macam-macam dasar penetapan harga, yaitu :
a. Harga ditentukan berdasarkan penawaran dan permintaan. 
Penawaran adalah jumlah produk yang akan dijual produsen pada masing-masing harga yang bervariasi. Sedangkan, permintaan adalah jumlah produk yang akan dibeli oleh pembeli pada masing-masing harga yang bervariasi. 
b. Persaingan harga dan non-harga
Persaingan harga adalah menekankan pada penentuan harga yang sama atau lebih murah daripada harga pesaing untuk meningkatkan penjualan atau pangsa pasar. Sedangkan, persaingan non-harga adalah persaingan berdasarkan faktor-faktor lain selain harga. 
c. Persepsi Pembeli tentang Harga
Pembeli akan menerima rentang yang berbeda dari harga untuk produk yang berbeda, yaitu akan menolerir rentang yang sempit untuk barang tertentu dan rentang yang lebih luas bagi orang lain. 
Tujuan penetapan harga adalah untuk kelangsungan hidup perusahaan, memaksimalkan keuntungan, sebagai sasaran untuk pengembalian atas investasi, sebagai tujuan pangsa pasar, dan harga status Quo  untuk dapat mempertahankan laba atau pangsa pasar dengan menghadapi persaingan.

2.4. Metode Penetapan Harga
1. Penetapan harga berbasis biaya
Dalam metode ini penjual akan menentukan total biaya produksi (atau pembelian) satu unit produk. Penjual kemudia menambahkan jumlah untuk menutupi biaya tambahan, dan keuntungan yang ingin diperoleh. Jumlah yang ditambahkan disebut markup. Total biaya ditambah markup adalah harga jual produk. Penetapan harga pada metode ini juga dapat mengunakan analisis impas. Untuk setiap produk, kuantitas impas adalah jumlah unit yang harus dijual untuk total pendapatan sama dengan total biaya (dari semua unit yang terjual)
2. Penetapan harga berbasis permintaan
Metode ini menghasilkan harga yang tinggi ketika permintaan produk kuat, dan harga yang rendah ketika permintaan lemah. Untuk menggunakan metode ini, pemasar memperkirakan jumlah produk yang akan diminta pelanggan dengan harga yang berbeda dan kemudian memilih harga yang menghasilkan total pendapatan tertinggi. 
Sebuah perusahaan dapat mendukung metode penetapan harga berbasis permintaan yang disebut diferensiasi harga, jika ingin menggunakan lebih dari satu harga dalam pemasaran produk tertentu. Dibanding dengan penetapan harga berbasis biaya, penetapan harga berbasis permintaan menempatkan suatu perusahaan dalam posisi yang lebih baik untuk mencapai tingkat keuntungan yang lebih tinggi. 
3. Penetapan harga berbasis permintaan
Dalam metode ini, perusahaan mempertimbangkan biaya dan pendapatan sekunder untuk harga pesaing. Perusahaan yang menggunakan metode ini dapat memilih untuk berada dibawah pesaing, sedikit diatas pesaing atau pada tingkat yang sama. 

2.5. Strategi Penetapan Harga
1. Penetapan harga produk baru
Ada dua jenis penetapan produk dalam strategi ini, perusahaan dapat menggunakan salah satunya atau keduanya dalam satu periode.
Skimming harga, strategi pembebanan harga tertinggi untuk produk selama tahap pengenalan siklus hidupnya. 
Penetapan harga penetrasi, strategi penetapan harga yang rendah untuk produk baru. 
2. Penetapan harga differensial
Pembebanan harga yang bebeda untuk pembeli yang berbeda untuk kualitas dan kuantitas produk yang sama. 
Penetapan harga yang dinegosiasikan, harga akhir terbentuk melalui tawar-menawar. 
Penetapan harga pasar sekunder, memetapkan suatu harga untuk pasar sasaran utama dan harga berbeda untuk pasar lain. 
Pemberian potongan harga periodik, pengurangan harga sementara yang terencana atau secara sistematis
Pemberian potongan harga acak, pengurangan harga sementara secara nonsistematik. 
3. Penetapan harga psikologis
Mendorong pembelian berdasarkan respons emosional daripada respons rasional ekonomis. 
Penetapan harga angka ganjil, strategi penetapan harga menggunakan angka ganjil yang sedikit di bawah jumlah uang bulat. 
Penetapan harga untuk lebih dari satu unit, startegi penetapan harga tunggal untuk dua atau lebih unit 
Penetapan harga referensi, menetapkan harga produk pada tingkat yang moderat dan menempatkannya di samping model atau merek yang lebih mahal
Penetapan harga bundel, pengemasan dua atau lebih produk komplementer dan menjual mereka dengan harga tunggal. 
Harga rendah setiap hari, menetapkan harga rendah untuk produk-produknya secara konsisten. 
Penetapan harga biasa, penetapan harga berdasarkan tradisi
4. Penetapan harga lini produk
Membangun dan menyesuaikan harga beberapa produk dalam lini produk. Penetapan harga lini produk memberikan pemasar fleksibilitas dalam penetapan harga. 
Penetapan harga kaptif, penetapan harga rendah pada produk dasar dalam lini produk, tetapi menetapkan harga barang terkait pada tingkat yang lebih tinggi. 
Penetapan harga premium, penetapam harga lebih tinggi pada produk berkualitas tinggi atau produk multiguna daripads model lain dalam lini produk. 
Penggarisan harga, strategi menjual barang hanya dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya yang mencerminkan price breaks yang pasti. 
5. Penetapan harga promosi
Pemimpin harga, penetapan harga produk dibawah markup umum, mendekati biaya atau dibawah biaya
Penetapan harga pada acara khusus, penjualan yang diiklankan atau pemotongan harga terkait dengan liburan, musim atau peristiwa. 
Pemberian potongan harga dengan perbandingan, menetapkan harga suatu produk pada tingkat tertentu dan sekaligus membandingkannya dengan harga yang lebih tinggi

2.6. Penetapan Harga Produk Bisnis 
Menetapkan harga untuk produk bisnis dapat berbeda dengan menetapkan harga untuk produk konsumen sebagai akibat dari beberapa faktor, seperti ukuran pembelian, pertimbangan transportasi, dan masalah geografis.


Ada tiga jenis penetapan harga yaitu :
1. Penetapan harga secara geografis
Berkaitan dengan biaya pengiriman, strategi penetapan harga yang mengharuskan pembeli untuk membayar biaya pengiriman. 
2. Penetapan harga transfer
Penetapan harga transfer adalah harga yang dikenakan dalam penjualan antara unit dalam organisasi 
3. Pemberian potongan harga 
Potongan harga adalah pengurangan dari harga barang. Potongan harga perdagangan adalah potongan harga dari daftar harga yang ditawarkan kepada perantara pemasaran atau pedagang perantara. Potongan harga kuantitas adalah potongan harga yang diberikan kepada pelanggan yang membeli dalam jumlah besar. Potongan harga tunai adalah potongan harga yang ditawarkan untuk pembayaran langsung. 

BAB III
STUDI KASUS

3.1. Profil Perusahaan
PT Sinar Sosro adalah perusahaan teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. PT  Sinar Sosro resmi  didaftarkan pada tanggal 17 Juli 1974 oleh Bapak Soegiharto Sosrodjojo, yang berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung KM. 28 kelurahan Medan Satria Bekasi. Pada tahun 1965, membuat dan memperkenalkan Teh Cap Botol ini dilakukan dengan melakukan strategy Cicip Rasa yakni  mendatangi pusat-pusat keramaian seperti pasar. Lalu mulai memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Tetapi cara ini kurang berhasil. Kemudian teh tidak lagi diseduh langsung di pasar. Tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar, untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil, karena teh yang dibawa sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Akhirnya secara tidak disengaja, ditemukan ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor dan dikemas kedalam botol bekas kecap atau limun yang sudah dibersihkan. 
Pada tahun 1969, muncul gagasan untuk menjual teh siap minum atau ready to drink tea dalam kemasan botol dengan nama Tehbotol Sosro. Nama tersebut diambil dari nama teh seduh “Teh Cap Botol“ dan nama keluarga pendiri yakni “Sosrodjojo”.
Dalam menjalankan bisnisnya, PT. Sinar Sosro memiliki sebuah filosofi yang sangat mulia yakni, NIAT BAIK. NIAT BAIK ini dijabarkan dalam 3K dan RL, yang mempunyai arti sebagai berikut:
Peduli terhadap kualitas, 
Peduli terhadap keamanan, 
Peduli terhadap kesehatan produk serta ramah lingkungan.
Sampai saat ini PT. Sinar Sosro sudah mempunyai 14 pabrik yang tersebar diseluruh Indonesia yakni, di Medan, Palembang, Pandeglang, Jakarta, Tambun, Cibitung, Ungaran, Gresik, Mojokerto, dan Gianyar. Serta pabrik yang khusus memproduksi air mineral Prim-A yaitu di Sentul, Sukabumi, Purbalingga dan Pandaan. 
Dalam pengembangan bisnisnya, PT. Sinar Sosro telah mendistribusikan produknya keseluruh Nusantara, melalui kantor cabang Penjualan yang tersebar di seluruh Nusantara.
Selain di dalam negeri, PT. Sinar Sosro juga merambah pasar internasional dengan mengekspor produk-produk one way packaging/non botol beling kebeberapa Negara di Asia, Amerika, Eropa, Afrika, Australia dan Kepulauan Pasifik.
PT Sinar Sosro mempunyai sebuah cita-cita yang tertuang dalam sebuah visi yakni untuk menjadi perusahaan minuman kelas dunia, yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, kapan saja, dimana saja, serta memberikan nilai tambah untuk semua pihak terkait, “The Indonesian World Class Beverage Company”.
Dengan inovasi secara terus menerus, PT Sinar Sosro diharapkan bisa menjadi tuan rumah di Negeri sendiri.

3.2. Produk, Pengembangan Produk, dan Kemasan PT Sinar Sosro 
1. The Botol Sosro 
Produk unggulan PT. Sinar Sosro adalah Tehbotol Sosro kemasan botol beling atau sering disebut RGB ( Returnable Glass Bottle) merupakan produk Teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak tahun 1969. Untuk memenuhi kebutuhan pecintanya dimanapun berada, Tehbotol Sosro dengan inovasinya sampai dengan tahun 2015 ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produk  yaitu :
Kemasan botol beling, volume 220 ml
Kemasan kotak (Tetra Pak), volume 200 ml, 250 ml, 330 ml dan 1 Liter
Kemasan botol plastik PET 450 ml dan 350 ml
Kemasan pouch 230 ml
2. Fruit Tea
Dengan bertujuan untuk pengembangan produk, maka PT. Sinar Sosro pada tahun 1997 mengeluarkan produk minuman Teh dengan aneka rasa buah yaitu Fruit Tea Sosro dengan target segmen Remaja. Fruit Tea Sosro dengan tagline “Banyak Sensasinya” hadir dalam berbagai rasa. Fruit Tea Sosro hadir dalam berbagai jenis kemasan yaitu 
Kemasan botol beling, volume 235 ml
Kemasan genggam (Tetra Pak), volume 200 ml
Kemasan kaleng (Can), volume 318 ml
Kemasan botol plastic PET, volume 500 ml dan 350 ml
Kemasan pouch, volume 230 ml
3. S-Tee
Pada tahun 90-an, untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk teh dengan volume yang lebih banyak dan harga lebih terjangkau, maka PT. Sinar Sosro meluncurkan produk teh siap minum dalam kemasan botol beling dengan merk S-tee dengan volume 318 ml. Dalam perkembangannya, sampai dengan tahun 2015 ini, S-Tee hadir dalam berbagai kemasan yaitu : 
Kemasan botol beling, volume 318 ml dan 234 ml
Kemasan kotak (Tetra Pak), volume 330 ml
Kemasan botol plastik PET 500 ml dan 350 ml
Berbagai kemasan S-Tee tersebut, tidak seluruhnya dipasarkan di seluruh kota di Indonesia, cakupan distribusi masing-masing kemasan berbeda-beda. Khusus untuk S-Tee kemasan botol plastic PET 500 ml hanya bisa didapatkan di seluruh modern outlet seluruh Indonesia.


4. Country Choice
PT. Sinar Sosro juga menghadirkan produk dalam kategori Jus pada akhir tahun 2008 dengan merek Country Choice. Country Choice merupakan minuman real jus kaya manfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian Anda, dengan cara yang praktis dan hemat. Country Choice hadir dalam kemasan kotak ( Tetra Pak) yaitu volume 250 ml dan 1 Liter. Country Choice tersedia dengan varian rasa dimana masing-masing rasa memiliki “added nutrition value” yang khas.
5. Tebs
Sejak tahun 2004, PT Sinar Sosro berinovasi dengan mengeluarkan produk minuman berkarbonasi dengan merek TEBS. TEBS menyasar target konsumen anak muda yang berjiwa modern, dinamis, senang bersosialisasi, trendy, ekspresif dan easy going.   Produk TEBS Sparkling hadir dalam berbagai kemasan yaitu :     
Kemasan botol beling RGB, volume 230 ml 
Kemasan botol plastik PET, volume 500 ml 
Kemasan kaleng (Can), volume 330 ml   
6. Air Mineral Prim-A
Pada tahun 90-an, PT. Sinar Sosro memproduksi kategori air minum dalam kemasan yaitu dengan merk Prim-A. Pada saat pertama kali dikeluarkan merknya yaitu Air Sosro. Pada tahun 1999, Air Sosro berganti nama menjadi Prim-A. Prim-A  hadir dalam berbagai kemasan yaitu :
Kemasan cup, volume 240 ml
Kemasan botol, volume 330, 600, 1500 ml
Kemasan gallon, volume 19 Liter


3.3.   Metode Penetapan Harga PT Sinar Sosro 
PT Sinar Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat dengan inovasi teh dalam kemasan dan disajikan dingin, sehingga PT Sinar Sosro menjadi yang pertama. Dengan diferensiasi produk dan produk pertama menjadikan PT Sinar Sosro membuahkan hasil baik, sehingga PT Sinar Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan yang memberi kesegaran. 
Dalam Pricing Strategynya, PT Sinar Sosro menerapkan Deman-Oriented Pricing Method atau Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan. Dalam metode ini, PT Sinar Sosro tidak menetapkan harga jual berdasarkan biaya dan persaingan atau untuk memperoleh keuntungan banyak dengan membebankan harga yang tinggi pada produk nya di pasaran. Tetapi, produk nya dijual dengan harga yang ekonomis sehingga mudah dijangkau konsumen dalam keadaan apapun. Dengan harga yang ekonomis, volume permintaan konsumen akan besar, sehingga dengan margin yang kecil dikalikan banyaknya volume penjualan yang diterima, maka akan diperoleh keuntungan yang besar.
Contoh penerapan harga yang diberikan PT Sinar Sosro untuk produk Teh Botol Sosro dari produsen sampai ke konsumen :
Harga produk dari produsen langsung Rp. 16.900 /krat
Alih ke subwholesaler, harga akan berubah menjadi Rp. 17.300 /krat
Sampai ke level pengecer, harga dari agen akan berubah lagi menjadi Rp. 18.000 /krat
Para pengecer dapat mematok keuntungan sebesar 100 % karena harga bisa saa mereka jual menjadi Rp. 36.000 /krat (Rp. 1.500 /botol)
PT Sinar Sosro juga memperbolehkan para pengecer untuk mengambil produknya langsung di pabrik, dengan pricing yang sama yaitu Rp. 18.000/krat


BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan 
Tujuan penetapan harga adalah untuk kelangsungan hidup perusahaan, memaksimalkan keuntungan, sebagai sasaran untuk pengembalian atas investasi, sebagai tujuan pangsa pasar, dan harga status Quo  untuk dapat mempertahankan laba atau pangsa pasar dengan menghadapi persaingan.
Metode penetapan harga terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Penetapan harga berbasis biaya
2. Penetapan harga berbasis permintaan
3. Penetapan harga berbasis permintaan
Strategi penetapan harga terbagi menjadi 5, yaitu :
1. Penetapan harga produk baru
2. Penetapan harga differensial
3. Penetapan harga psikologis
4. Penetapan harga lini produk
5. Penetapan harga promosi
Ada tiga jenis penetapan harga dalam bisnis, yaitu :
1. Penetapan harga secara geografis
2. Penetapan harga transfer
3. Pemberian potongan harga 
PT Sinar Sosro adalah perusahaan teh siap minum dalam kemasan botol yang pertama di Indonesia dan di dunia. PT  Sinar Sosro resmi  didaftarkan pada tanggal 17 Juli 1974 oleh Bapak Soegiharto Sosrodjojo, yang berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung KM. 28 kelurahan Medan Satria Bekasi.
PT Sinar Sosro memiliki 6 produk, yaitu :
1. The botol sosro 
2. Fruit Tead
3. S-Tee
4. Country Choice 
5. Tebs
6. Air Mineral PRIM-A
Dalam Pricing Strategynya, PT Sinar Sosro menerapkan Deman-Oriented Pricing Method atau Metode Penetapan Harga Berbasis Permintaan. Dalam metode ini, PT Sinar Sosro tidak menetapkan harga jual berdasarkan biaya dan persaingan atau untuk memperoleh keuntungan banyak dengan membebankan harga yang tinggi pada produk nya di pasaran.

4.2.   Penutup
Sebagai penutup makalah yang berjudul “Proses Penetapan Harga PT Sinar Sosro”, kami memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga dengan penuh kesabaran, ketabahan, dan jerih payah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Semoga apa yang kami paparkan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya. Hanya kepada Allah segalanya kami kembalikan, sebab ditangan-Nya lah sumber kebenaran.
Demikianlah penulisan makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat. Mohon maaf apabila ada banyak kekurangan dalam makalah ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada sumber-sumber yang telah membantu kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasus Pelanggaran Etika Bisnis PT Nike

Studi Kasus Pengelolaan SDM PT ASTRA